Saturday, January 31, 2009

AKU MANUSIA PALING JENIUS..., LALU KENAPA?


Siapakah manusia terjenius yang anda anggap memang betul2 jenius

Da Vinci? John Stuart Mills? Atau Albert Einstein ('gak mungkin frankrif...)seperti yang selama ini diperkirakan orang?Ketiganya memang dianggap jenus-jenius besar yang telah memberikan banyak pengaruh terhadap bidangnya masing-masing. Tapi gelar manusia terjenius yang pernah dimiliki dunia rasanya tetap layak diberikan kepada William James Sidis. Siapakah ia? Mengapa namanya tenggelam dan kurang dikenal walau angka IQnya mencapai kisaran 250–-300 .KEJENIUSAN Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudahmenjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa bukus ebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda.Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikanc eramah tentang Jasad Empat Dimensi di depan para professor matematika.Lebih dasyat lagi : Sidis mengerti 200 jenis bahasa di dunia dan bisamenerjamahkannya dengan amat cepat dan mudah. Ia bisa mempelajari sebuah bahasa secara keseluruhan dalam sehari !!!!

Siapa yang sangka William Sidiskemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun - sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis.
Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapatahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika - sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman.Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernahs elesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya,mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yangsebenarnya adalah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datangterlambat.
Mengharukan memang usaha Sidis. Ada keinginan kuat untuk lari dari pengaruh sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik terlanjur menjadikan Sidis sebagai sebuahberita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers pasti bisa mencium. Sidis tidakbisa melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanamsebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.


Sengaja dikutip dari salah satu situs hanya sebagai bahan pertimbangan bagi kita orang-orang muda Advent, khususnya para crew, bahwa pada akhirnya toh semuanya harus berakhir.Semua yang kita miliki memiliki waktu 'tuk berhenti baik itu dengan kehendak kita ataupun diluar kendali kita.Semua yang baik, buruk, hebat, brilian, kaya, miskin atau apapun namanya itu, suatu waktu yang tidak tertentu yang kita tidak tau kapan menghampiri kita dan undur dari kita. Itu pasti, lalu kenapa kita masih harus berkutat dengan ego kita, dengan ke-AKU-an kita yang masih sangat kental.Sifat yang selalu merasa lebih, memandang rendah orang lain, iri, dengki, dendam, ingin dihormati...APAKAH ITU SEMUA MEMBUAT KITA PUAS ...SAYA PIKIR KITA HIDUP BUKAN HANYA UNTUK ITU, KITA PERCAYA MASIH ADA SEGELINTIR ORANG YANG MAU 'TUK MELAYANI TANPA MEMBAWA MESIN HITUNG DI KANTONG NYA...

No comments:

Post a Comment

silah kan komentar...ur opinion please Tapi yg sopan and bersahabat donk..