Saturday, February 28, 2009

WHEN THE DAY'S COME....



Ketika saatnya tiba bagi kita tuk menutup mata, ketika kita terbaring lemah tanpa dapat berbuat apa-apa, ketika bayang-bayang kegelapan mulai mengahampiri dan menghimpit, apa yang kita akan katakan...


Sama halnya dengan seorang suami yang super sibuk, pebisnis handal, dikelilingi oleh orang orang penting yang pada satu ketika hanya dapat tertunduk lesu sambil memegangi sekuntum mawar sementara matanya yang berair tidak lepas dari gundukan tanah yang ditumbuhi rumput rumput liar.Sebuah nisan usang terpampang dengan ukiran nama seorang wanita, ya ..itu isterinya. Wanita yang selama ini melayaninya siang dan malam, wanita yang menyambut tamu-tamunya selalu dengan senyum, wanita yang selalu membukakan jaketnya ketika masuk kedalam rumah,wanita yang selalu mengantarnya kedepan pintu tanpa pernah sekalipun lupa untuk mengecup nya dan selalu bertanya kejadian satu hari ini ketika sudah sampai dirumah dan sering membentaknya karena selalu ingin tahu. Wanita yang tidak terlalu cantik dan tidak sepadan dengan rasa kopi yang dia hidang kan setiap kali tamunya datang.Semuanya sudah berlalu tanpa ucapan terimakasih untuk sang isteri yang sudah pergi..,dia hanya seorang wanita yang tidak berpendidikan yang tidak mengerti bisnis tapi dia adalah seorang wanita yang sanggup membuat para pebisnis ulung datang dirumahnya dan membuatnya selau datang dengan penawaran baru.Semuanya sudah hilang dan terlambat...sang isteri hanya mengharapkan sedikit penghargaan saja, hanya 'terimakasih" dan itupun belum sempat diucapkan..


'Tuk kita semua sebagaimana kita sudah dengar berita tentang Kel.Pdt.Panjaitan Yunus ( ortu Pdt.David Panjaitan) kelak kita juga akan menghadapi hal yang sama. Sudah siapkah...sudah tidak ada lagi yang tertinggal 'tuk dilakukan..?




Beranikah kita berkata seperti mereka ini...




I die hard but am not afraid to go.~~ George Washington, US President, d. December 14, 1799


I have offended God and mankind because my work did not reach the quality it should have.~~ Leonardo da Vinci, artist, d. 1519


Don't worry chief, it will be alright.~~ Rudolph Valentino, actor, d. August 23, 1926


Lord help my poor soul.~~ Edgar Allan Poe, writer, d. October 7, 1849


Now I have finished with all earthly business, and high time too. Yes, yes, my dear child, now comes death.~~ Franz Leher, composer, d. October 24, 1948

Oh, do not cry - be good children and we will all meet in heaven.~~ Andrew Jackson, US President, d. 1845


ataukah kita akan berkata..


Don't let it end like this. Tell them I said something.~~ Pancho Villa, Mexican revolutionary, d. 1923

I am a Queen, but I have not the power to move my arms.~~ Louise, Queen of Prussia, d. 1820


No, I shall not give in. I shall go on. I shall work to the end.~~ Edward VII, King of Britain, d. 1910




To Panjaitan's great Family :


"Kita semua Willis Crew turut berduka cita atas perginya orang tua yang kita cintai semoga keluarga yang ditinggalkan tetap tabah dan dalam waktu yang tidak lama dukacita yang ada sekarang akan berganti dengan sukacita yang dari pada Tuhan. Tuhan memberkati kita semua.."






Saturday, February 21, 2009

GMAHK WILLIS FIGHT...

"Thank God, Jemaat willis akhirnya sepakat tuk renovasi gereja", itu adalah ungkapan yang keluar dari hati semua anggota ketika disepakati 'tuk mulai pembangunan sekitar dua bulan lalu. Pendeta Siregar Amerlin, adalah pendeta kita di Willis sekarang ini. Beliau ini sudah banyak bekerja 'tuk cari dana sehingga renovasi sudah mencapai setengah proyek.Menilik dari kemampuan GMAHK Willis untuk renovasi adalah satu hal yang sangat mustahil karena kita semua tau keadaan ekonomi masing-masing keluarga di Willis (red :walaupun kita sudah lihat sendiri bagaimana setiap anggota sudah berusaha berikan yang terbaik).Uluran tangan para Donateur adalah hal yang membuat impian jemaat Willis hampir terwujud walaupun pada saat ini pembangunan terhenti karena masalah klasik setiap pembanguna gereja Advent( red : kurang dana ya..),para donateur sudah lakukan apa yang mustahil tuk kita lakukan and we have to say "Thank God for watching Us" Sekarang pembangunan terhenti, tapi satu keyakinan yang kita semua tau mengajar kita untuk bisa bersabar "Tuhan akan campur Tangan". Terimakasih banyak buat para Donateur yang sudah menjadi perpanjangan tangan Tuhan tuk pembangunan ini, kiranya Tuhan berkati semua pekerjaan mereka sehingga berkat Tuhan boleh disalurkan melalui mereka dan melalui masing-masing kita juga . Biarlah kita sama-sama berdoa kiranya pembangunan ini dapat dilanjutkan kembali dan perbaktian yang layak dapat kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan. God bless You all...

GMAHK WILLIS FIGHT..







Gereja tampak samping( cat hijau tua, rumah tetangga)


masih Pembangunan


Thursday, February 19, 2009

CANDLE LIGHT


CANDLE LIGHT

Lima Pemudi cantik dan aktif di klub Pathfinder Jl.Simbolon adalah gambaran paling mudah dari mereka. Pertama sekali menyanyi di GMAHK Pematang siantar dan memiliki pengalaman paling seru ketika menyanyi di LP Pematang Siantar (red: tanya kenapa?). Empat dari mereka masih duduk di bangku SMA dan satu lagi sudah mahasiswi.(red: bagian mu ni jon!). Penyuka lagu Twinkle Little Star ini punya harapan mulia loh. “Menggunakan setiap talenta yang ada untuk selamatkan jiwa-jiwa yang rindu akan hadirat Tuhan”. Berikut ini profil singkat mereka:


1. Nama : Ketlyne Lawra Hutajulu
TTL : Rantau Parapat, 27 November 1990
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Pendidikan : SMA

2. Nama : Stephanie Anni Melissa Pakpahan
TTL : Jakarta, 20 juni 1991
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Pendidikan : SMA

3. Nama : Evi Julyanti Situmorang
TTL : Pematang Siantar, 22 Juli 1989
Anak ke : 11 dari 12 bersaudara
Pendidikan : Mahasiswi

4. Nama : Katherine Richel Tambunan
TTL : Pematang Siantar, 9 oktober 1993
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Pendidikan : SMA

5. Nama : Yessica Juliastri Sagala
TTL : Bandung, 25 Juli 1992
Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
Pendidikan : SMA

Candle Light ini sudah cukup dikenal di sekitar Pematang Siantar dan beritanya mereka lagi persiapan mau rekaman album pertama (red: ngerinai ate!!). So buat teman-teman yang pengen masuk di fans club buruan daftar nanti nggak dapat tanda tangan (red: sebenarnya seh bisa saja dapat tapi ntah tanda tangan siapa…?)
Orang-orang bilang (red: yang mana orangnya, tunjukkanlah…he…he…he !) kalo’ Candle Light itu selalu bersemangat, suaranya khas, nyanyiannya menyentuh hati, orangnya easy going (red: easy come, easy go..?), seru abiezzz, spice girls banget, dll… so buat teenagers, buruan daftar di fans club mereka ,ntar gak kebagian tandatangan ama foto bareng ( suit...suit...red : benar loh, mereka memang OK !)

Buat CL, Willis crew ucapin: Congratulation…..! Semoga sukses dan segera on air. (red: kalau da' rekaman CD nya kirim ke Willis dong!

Tuesday, February 17, 2009

PEMUDA, PENUMPANG KELAS III


PEMUDA, PENUMPANG KELAS TIGA…

Departemen Pemuda, adalah wadah paling tepat ‘tuk menyatakan keberadaan ku disini mengikuti seminar” Tell The World ” di Pematangsiantar. Pembicara yang datang adalah para ahli yang memang nama besar mereka sudah menjamin kualitas seminar. Pdt.K.R Sagala, dengan suaranya yang khas , jelas dan besar tentu sudah tidak asing dikalangan pemuda Advent. Pdt.Joko Suarso, dengan suara yang lembut dan pribadi yang low profile tentu membuat suasana lebih adem dan pembicara terakhir adalah Ibu Sihotang, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan bersahaja ini , tentu merupakan sosok penting yang memberikan taste yang berbeda diacara ini. “Bukan hanya Tell The World tapi Show The World”, adalah pernyataan yang luar biasa yang disampaikan Ibu yang terlihat lebih cantik dengan setelan hitam ini membuat Ibu-ibu dan Bapak-bapak yang mengikuti seminar lebih bersemangat.

Biaya pendaftaran hanya Rp.90.000 ( mungkin sudah pas tuk biaya selama seminar dari kamis siang – Minggu siang) memancing saya datang ditempat ini dengan harapan dapat bertemu dengan teman2 dari daerah lain.
Malam pertama ( Kamis malam), saya terbangun sekitar pukul 2.00 pagi dan duduk sementara saya coba melihat disekeliling terlihat tubuh-tubuh lemah, wajah-wajah keletihan dari para kaum pria yang terlelap. Salut, adalah kata yang tepat buat mereka yang sudah beruban.
Malam ke dua ( Jumat malam), saya kembali tersentak dari tidur mungkin pukul 3.00 pagi, duduk dan melihat sekeliling mencoba mencari sumber suara batuk, ada beberapa orang tua sedang terjaga dan duduk ( mungkin batuk bareng..).
Malam ke tiga ( Sabtu malam),saya melangkah diareal kantor daerah merasa gundah ketika sebuah suara lembut terdengar hanya sekitar 30 cm dibelakangku berkata “ Udah , kita ke kota daripada mondar-mandir disin”i.Kami hanya satu jam di sana dan kembali menuju lokasi seminar. Spanjang perjalanan saya harus diposisi paling belakang, karena teman2 ini agak susah menyebrang jalan , dan sepanjang perjalanan mereka tertawa lepas sambil sesekali batuk melengkapi tawa mereka.
“ Aku harus pulang besok pagi”, itu tekadku ketika hendak tidur, mataku masih sempat memperhatikan ruangan yang sepertinya tambah luas.Alas tidur ku gandakan ( mungkin triple) dan mencoba menikmati keheningan yang mencekam.
Minggu pagi, aku gak jadi pulang masih ada seminar, banyak bangku kosong, seperti biasa seminar RT dari Ibu Sihotang, dan Penginjilan dari Bapak Sagala dan Bapak Joko.
Sorry, aku lupa bilang kalau Sabtu pagi gereja penuh dan ada beberapa group menyanyi. Ku coba amati sekelompok pemudi sedang menyanyi (sudah pernah ketemu di kongres Pemuda di Inalum, ya mereka menamainya Candle Light..)
Sabtu sore ada seminar tentang kepemudaan ( mungkin lebih tepat dibilang tentang Pathfinder, pembahasannya menarik tapi sepertinya tidak berpengaruh ke debat kusir sekelompok orang muda di teras gereja, tepat nya disampingku.( mungkin empat orang,malam nya aku gak ketemu lagi dengan mereka…)

Minggu siang, acara selesai dan peserta seminar ambil foto di depan kantor daerah dan kemudian menikmati makan siang yang terakhir..( sepertinya ada beberapa orang tidak dapat jatah makan, dah habis kali..)
Tas hitam ( bukan dari kulit buaya) kusandang dipundak, aku melangkah meninggalkan bayangan bangunan kantor yang sudah tua sambil berujar lirih…”Ini yang pertama dan terakhir karena kami Pemuda hanya Penumpang Kelas Tiga…”

Saturday, February 7, 2009


Mazmur 34 : 15 “Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada teriak mereka minta tolong.”

Sometimes when we're lonely...
when u feel there's no one beside u
some othertimes u feel discourage
that's the time we take a short count
to think what we want.
When the pain touch u n me
the tears come night n day
Lonelines is the only one I never want to be
I just need a friend that won't ever pass me by

Thursday, February 5, 2009

KITA DI TANTANG 'TUK BICARA, YOUNG MEN

INI artikel seorang blogger, tolong teman2 muda berpikir dan menjawab...ingat : berpikir ...!
( perhatikan 3 baris terakhir" Yang..." )
Bahan dasar berasal dari Avoiding the Snare of Seventh Day Adventism, DR. David Cloud (www.wayoflife.org)
Salah satu hal yang membedakan gerakan Advent dari kekristenan lainnya adalah pengajaran mereka bahwa orang Kristen harus memelihara hari Sabtu sebagai hari Sabat, sama seperti di zaman Perjanjian Lama. Hal ini perlu dinilai secara Alkitabiah, oleh karena itu, marilah kita menyelidiki apa yang diajarkan oleh gereja Advent tentang hari Sabat, lalu kita bandingkan dengan ayat-ayat Firman Tuhan. Berikut ini adalah poin demi poin pengajaran mereka yang diambil dari publikasi mereka sendiri.
ADVENT MENGAJARKAN:
Bahwa hari Sabat mengikat bagi semua manusia sejak penciptaan hingga selama-lamanya. Advent mengatakan bahwa hari Sabat adalah bagi manusia secara umum dan diberikan pertama kali kepada Adam di taman Eden. Oleh karena itu, memelihara hari Sabat adalah tanda kesetiaan kepada Allah, sang Pencipta. “Allah menginstitusikan Sabat di Eden; dan selama Dia adalah Pencipta dan itu alasan kita menyembah Dia, maka demikian juga Sabat akan terus berlanjut sebagai tanda dan pengingat.... Memelihara Sabat adalah tanda kesetiaan kepada Allah” (Ellen White, The Great Controversy, hal. 386). “Sabat dipelihara oleh Adam dalam kondisinya yang tidak berdosa di Eden yang kudus; [juga dipelihara] oleh Adam yang sudah jatuh tetapi telah bertobat ketika ia diusir dari tempatnya yang senang. Ia [Sabat] dipelihara oleh semua bapa leluhur, mulai dari Habel sampai kepada Nuh yang benar, ke Abraham, ke Yakub.” (Ibid., hal. 398).
ALKITAB MENGAJARKAN:
1. Walaupun Sabat disinggung dalam Kejadian 2:2-3, peraturan Sabat tidak diberikan kepada manusia hingga diperintahkan kepada Israel di padang gurun (Neh. 9:13-14).
2. Sabat diberikan bukan kepada manusia secara umum, tetapi kepada Israel saja sebagai tanda perjanjian yang khusus antara dia dengan Allah (Kel. 31:12-17).
3. Ellen White menambahi informasi Alkitab ketika dia mengajarkan bahwa Adam dan para bapa leluhur memelihara Sabat. Alkitab sama sekali tidak menyinggung masalah ini. Bahkan, hal ini tidak mungkin benar. Jika Sabat telah dipelihara oleh manusia secara umum sejak penciptaan, maka tidak mungkin hari Sabat diberikan kepada Israel sebagai suatu tanda khusus.
ADVENT MENGAJARKAN:
Hari Sabat tetap mengikat bagi orang percaya Perjanjian Baru. “...dari sini terlihat jelas bahwa semua dari Sepuluh Hukum masih mengikat dalam dispensasi Kristen, dan bahwa Kristus tidak berpikiran mengubahnya. Salah satu perintah ini adalah pemeliharaan hari ketujuh sebagai Sabat...” (Bible Footlights, hal. 37).
ALKITAB MENGAJARKAN:
1. Perjanjian Baru adalah satu-satunya pembimbing tanpa salah mengenai bagian mana dari Hukum Musa yang masih mengikat bagi orang percaya zaman gereja. Perjanjian Baru dengan jelas mengajarkan bahwa orang percaya hari ini tidak terikat kepada hukum Sabat! “Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus” (Kol. 2:16-17).
2. Menurut surat-surat Perjanjian Baru, masalah Sabat sama sekali tidak relevan bagi gereja. Dalam semua instruksi yang Allah berikan kepada jemaat-jemaat dalam surat-surat, hanya ada satu bagian yang menyinggung tentang Sabat – yaitu Kolose 2:16 – dan satu-satunya bagian tersebut hanyalah untuk menunjukkan pada kita bahwa Sabat tidak mengikat orang percaya Perjanjian Baru. Aneh sekali bahwa Surat-Surat PB hanya menyinggung “Sabat” satu kali, dan itupun menunjukkan bahwa Sabat tidak berlaku lagi, tetapi Advent begitu menekankan pemeliharaan hari Sabat. Jelas bahwa pemahaman Advent berbeda dengan para Rasul.
3. Sabat adalah tipologi atau simbolik akan hari keselamatan. “Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya” (Ibr. 4:9-10). Dalam Ibrani 4 ini, Sabat dipresentasikan sebagai simbolik hari keselamatan. Sebagaimana Allah beristirahat pada hari ketujuh dari pekerjaan PenciptaanNya, orang percaya hari ini akan beristirahat dalam pekerjaaan Keselamatan Yesus Kristus yang sempurna. Agar masuk ke peristirahatan Allah, seseorang harus dengan tenang menerima pekerjaan Allah dan berhenti dari usahanya sendiri. Keselamatan adalah anugerah Allah.
ADVENT MENGAJARKAN:
Hukum Sabat telah diubah, dan tuntutan yang sangat menekan dalam sistem Musa tidak berlaku lagi. Namun orang Advent tidak memelihara Sabat sama seperti tertera dalam Perjanjian Lama, tetapi mereka mengklaim bahwa itu tidak perlu karena persyaratan tentang Sabat “telah diubah.” Yang dijadikan bukti akan hal ini adalah salah satu penglihatan Ellen White. “Dalam tempat yang mahakudus, dia [Ellen White] melihat tabut yang berisikan Hukum itu, dan sangat terkejut ketika memperhatikan bahwa ‘yang keempat, perintah tentang Sabat, bersinar melebihi semuanya; karena Sabat harus dikuduskan untuk penghormatan bagi nama Allah yang kudus...’ Juga ditunjukkan kepadanya perubahan Sabat, pentingnya pemeliharaan Sabat...” (Messenger to the Remnant, hal. 34).
ALKITAB MENGAJARKAN:
1. Hukum Sabat sangatlah ketat dan keras. (1) Tidak boleh ada pekerjaan, Kel. 20:10, 31:14-15; (2) tidak boleh mengangkut barang, Yer. 17:21; (3) tidak boleh menyalakan api, Kel. 35:3. Peraturan ini hanya dapat diikuti di daerah yang beriklim lumayan hangat. Hukum tentang Sabat sedemikian kerasnya sehingga Allah memerintahkan agar seseorang yang mengumpulkan kayu untuk api dilontari batu karena ia melanggar hukum Sabat (Bil. 15:32-36). Yakobus 2:10 memberitahu kita bahwa Hukum tidak bisa dipisahpisahkan. Jika orang Advent hendak memelihara Sabatnya Hukum Musa, maka mereka harus memeliharanya persis seperti yang Allah perintahkan dalam Hukum Taurat. Pada kenyataannya, Gereja Advent tidak memelihara Sabat seperti yang tertera di Perjanjian Lama. Advent kehilangan suatu kebenaran rohani, di mana perintah-perintah yang berat dalam PL justru seharusnya membuat kita sadar akan kelemahan kita, dan memacu kita kepada seorang Juruselamat, Yesus Kristus.
2. Sama sekali tidak ada otoritas Alkitab bagi Advent untuk mengubah peraturan Sabat. Tuhan Yesus tidak mengubah Hukum. Ia mencerca berbagai tradisi Farisi yang telah ditambahkan kepada Hukum Taurat. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Mat. 5:17-18).
3. Ini adalah suatu contoh Advent bersandar pada salah satu “penglihatan” Ellen White, yang adalah praktek menambahkan “otoritas luar Alkitab,” padahal proses pewahyuan sudah Tuhan tutup sejak Alkitab selesai ditulis.
ADVENT MENGAJARKAN:
Karena Yesus dan para Rasul memelihara Sabat, orang Kristen juga harus melakukan demikian. “Teladan Yesus adalah jelas dan konsisten. KebiasaanNya adalah kebiasaan memelihara Sabat... Tetapi, walaupun demikian, kita menemukan situasi yang aneh hari ini karena walaupun ada Kristus sebagai teladan kita, dan Alkitab sebagai pembimbing kita, tetapi kita menemukan dua hari Sabat dipelihara oleh orang Kristen...” (George Vandeman, Planet in Rebellion, hal. 277).
ALKITAB MENGAJARKAN:
Yesus memelihara Sabat karena Dia lahir di bawah Hukum untuk memenuhi tuntutan Hukum. “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan hari takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak” (Gal. 4:4-5). Tuhan Yesus dengan rela menjadikan diriNya sendiri hamba, lahir di bawah Hukum Musa, agar Ia dapat menyelamatkan orang berdosa dari kutuk dan belenggu Hukum menuju kebebasan kekal seorang anak. Yesus hidup di bawah Hukum Taurat agar orang percaya tidak perlu hidup di bawah Hukum Taurat. Hukum Taurat berhenti sampai saat Yohanes tampil (Mat.11:13).
Tidak dapat dibuktikan bahwa Rasul Paulus dan gereja-gereja abad pertama memelihara Sabat. Advent mengajarkan hal ini, tetapi ini hanyalah tebakan mereka. Benar bahwa Paulus sering hadir di Sinagog pada hari Sabat untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi yang berkumpul di sana. Tetapi ini tidak berarti Paulus memelihara Sabat. Paulus sendiri telah memberikan pendapatnya tentang Sabat dalam Kolose 2:16, bahwa Sabat tidak mengikat bagi orang percaya PB. Paulus mengunjungi sinagog pada hari Sabat karena dia ingin menginjili orang Yahudi yang berkumpul di sana. Sama seperti jika ada seorang yang masuk ke Mesjid hari Jumat untuk menginjil, tidak berarti dia menguduskan hari Jumat.
ADVENT MENGAJARKAN:
Gereja Roma mengubah hari kebaktian, dari Sabat menjadi Minggu pada abad keempat. Advent bersikukuh bahwa hukum Sabat tetap dipelihara oleh orang-orang Kristen hingga Konstantine, Kaisar Roma, mengharuskan semua orang untuk merayakan hari Minggu. Para pemimpin Advent melihat Konstantin sebagai tipologi anti-Kristus yang akan datang, yang menurut mereka telah membuat penyembahan hari Minggu suatu keharusan bagi semua orang. “Konstantin adalah Kaisar Roma. Dia adalah penyembah matahari, tetapi juga seorang politikus ulung. Dia ingin menyenangkan semua orang. Ketika masih penyembah berhala, ia memerintahkan bahwa semua institusi negara harus tutup pada hari pertama – “hari matahari.” Gereja, yang telah berdiri di Roma, dengan cepat melihat keuntungannya jika berkompromi dengan penyembahan berhala...jadi dalam beberapa tahun saja, hari Minggu telah mendapatkan dukungan, gereja Roma dalam Konsili Laodikia menyingkirkan perintah Allah yang jelas dan mendekritkan perubahan dari hari ketujuh ke hari pertama suatu minggu” (Planet in Rebellion, hal. 290).
ALKITAB MENGAJARKAN:
Ada banyak bukti dalam Alkitab maupun sumber lain bahwa orang Kristen awal, sejak zaman Rasul-rasul, bertemu dan berbakti pada pertama minggu, bukan pada hari Sabat.
Bukti Alkitab tentang hari pertama:
1. Yesus Kristus bangkit pada hari pertama (Mar. 16:9)
2. Yesus menampakkan diri kepada murid-murid pada hari pertama (Mar. 16:9; Mat. 28:8-10, Luk. 24:34; Mar. 16:12-13; Yoh. 20:19-23).
3. Pentakosta terjadi pada hari Minggu, hari pertama (Pentakosta adalah hari ke-50 sejak Sabat persembahan unjukan, lihat Im. 23:15-16, jadi Pentakosta selalu hari minggu).
4. Orang-orang Kristen berkumpul dan bertemu untuk berbakti pada hari pertama (Kis. 20:6-7; 1 Kor. 16:2). Hari Minggu disebut oleh orang Kristen sebagai “hari Tuhan” (Wah. 1:10).
Sejak itu, sebagian besar orang Kristen selalu berbakti pada hari Tuhan (Minggu), hari pertama. Mereka melakukan ini untuk menghormati kebangkitan Juruselamat mereka. Kristus berada dalam kubur pada hari Sabat, dan bangkit pada hari pertama. Sabat menggambarkan hari terakhir ciptaan yang lama. Minggu adalah hari pertama ciptaan baru.
Bukti Sejarah bahwa Orang Kristen Mula-Mula Berbakti Pada Hari Minggu:
Epistle of Barnabas (sekitar 100 AD): “Jadi kita juga memelihara hari kedelapan dengan sukacita, hari yang sama dengan kebangkitan Yesus dari orang mati.
Epistle of Ignatius (sekitar 107 AD): “Jangan tertipu dengan doktrin-doktrin aneh, ataupun dengan dongeng tua, yang tidak bermanfaat. Sebab jika kita masih hidup menurut hukum Yahudi, kita mengakui bahwa kita belum menerima kasih karunia.... Oleh karena itu, jika mereka yang dibesarkan di bawah peraturan lama itu, lalu mendapatkan pengharapan baru, tidak lagi memelihara Sabat, tetapi memelihara hari Tuhan, pada hari mana kehidupan kita bangkit oleh Dia dan kematianNya.”
Justin Martyr (sekitar 140 AD): “Dan pada hari yang disebut Minggu, semua yang tinggal di kota-kota atau di pedesaan berkumpul pada satu tempat, dan tulisan-tulisan para Rasul atau para Nabi dibacakan terlebih dahulu...Tetapi hari Minggu adalah hari di mana kita mengadakan pertemuan umum, karena itu adalah hari pertama Allah....menjadikan dunia; dan Yesus Kristus Juruselamat kita bangkit dari kematian pada hari yang sama.”
Berdesanes, Edessa (180 AD): “Pada satu hari, yang pertama dari satu minggu, kami berkumpul bersama.”
Tertullian (200 AD): “ Kami mengkhusyukkan hari setelah Sabtu, berlawanan dengan mereka semua yang menyebut hari ini sebagai Sabat mereka.” Irenaeus (155-202 AD): “Misteri kebangkitan Tuhan tidak boleh dirayakan pada hari lain selain Hari Tuhan, dan hal ini saja sudah mengharuskan kita merayakan Paskah pada hari itu.” Jelas sekali bahwa orang-orang Kristen telah berbakti pada hari Minggu jauh sebelum Konstantin atau abad keempat.
ADVENT MENGAJARKAN:
Gereja telah mengubah Sabat menjadi Minggu, tanpa otoritas Alkitab. “Orang-orang Kristen dari generasi-generasi yang lalu memelihara hari Minggu, sambil mengira bahwa dengan demikian mereka memelihara Sabat dalam Alkitab....” (Ellen White, The Great Controversy, hal. 394).
ALKITAB MENGAJARKAN:
Hari Minggu bukanlah Sabat; bahkan bukan hari suci. Orang Kristen tidaklah memelihara Sabat dengan cara kebaktian pada hari Minggu. Orang percaya Perjanjian Baru, yang telah diselamatkan dari keharusan Hukum Musa, bebas untuk memelihara atau tidak memelihara hari-hari tertentu, sebagaimana dia inginkan. (Tentu tidak ada orang Kristen yang bebas menjauhkan diri dari pertemuan kebaktian pada hari Minggu atau hari-hari lain, tetapi setiap orang Kristen bebas untuk ‘menghormati’ atau ‘tidak menghormati’ hari-hari tertentu). Roma 14:1-13 dan Kolose 2:16 menyatakan bahwa tidak ada hari tertentu yang harus dianggap suci atau kudus oleh orang Kristen. Bahkan Rasul Paulus sempat mengkhawatirkan keselamatan orang-orang Galatia, karena mereka masih memelihara hari-hari “kudus” tertentu! “Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia” (Gal. 4:10-11).
“Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat” (Kol. 2:16).
“Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri” (Rom. 14:4-5).
Sebagai kesimpulan, pengajaran Advent mengenai hari Sabat tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab, dan merupakan bagian dari kesalahan total mereka yang tidak dapat melihat perubahan dari sistem penyembahan simbolik di Perjanjian Lama menjadi sistem penyembahan dalam Roh dan kebenaran dalam Perjanjian Baru atau ibadah hakekat. Yang paling berbahaya dari sistem pengajaran demikian adalah pengajaran keselamatan yang menggabungkan anugerah dengan usaha manusia melakukan Hukum Taurat untuk masuk Surga. Pembaca yang budiman kiranya anda dapat memihak kepada kebenaran Alkitab.***

Tuesday, February 3, 2009

I HAVE A DREAM ...BANGKU BUS KOTA HINGGA BANGKU PRESIDEN


Terlahir bernama Martin Luther King Jr.,di Atlanta 15 Januari 1929,anak ke dua dari empat bersaudara, merupakan tokoh pergerakan kulit hitam era 1950-1960. pergerakannya dimulai tahun 1955, dimana pada saat itu seorang yang bernama ROSA PARKS, ditangkap karena melanggar hukum yang berlaku di Montgomeri.Dimana pada saat itu para kulit hitam harus menyerahkan tempat duduknya di satu bus bila ada kulit putih yang ingin duduk.Pidato King ketika itu mengatakan, :" Yang pertama dan paling penting, kita adalah orang2 Amerika, kita datang bukan untuk kekerasan.Kekuatan yang kita miliki adalah kekuatan protes,dan kejayaaan demokrasi Amerika adalah hak untuk memprotes yang benar''. Pada tanggal 28 Agustus 1963 sekitar 200 ribu orang Amerika termasuk diantaranya kulit putih berkampanye di Lincoln Memorial sebagai protes dari kekerasan yang terjadi di Alabama dan pergerakan ini semakin memenangkan perhatian kongres dan menyetujui UU HAM yang diajukan oleh Kennedy (berisikan persamaan dalam kesempatan bekerja dan mendapatkan pendidikan).


Berikut ini petikan pidato King yang terkenal dengan judul "I HAVE A DREAM" :


Sahabatku, saya katakan kepadamu, sekalipun kita sedang menghadapi kesusahan masa sekarang dan yang akan datang, saya masih punya mimpi. Inilah impian yang berakar di dalam hati orang-orang Amerika. Saya punya impian , pada suatu hari nanti, diperbukitan merah Georgia, anak bekas budak dan pemilik budak akan dapat duduk bersama di meja persaudaraan. Saya punya impian bahwa ke empat anak-anak saya yang masih kecil akan hidup ditengah-tengah sebuah bangsa dimana mereka diadili bukan berdasarkan warna kulit tetapi perilaku mereka. Inilah harapan kita, keyakinan inilah yang akan saya bawa pulang ke Selatan ( red : selatan adalah daerah para pemilik budak/ garis keras),Dengan keyakinan ini, kita akan sanggup mendapatkan secercah harapan dari segunung kekecewaan . Dengan keyakinan ini kita akan sanggup mengubah nada-nada perselisihan menjadi sebuah simponi persaudaran yang indah. Dengan keyakinan ini kita akan sanggup 'tuk bekerjasama , berdoa bersama, berjuang bersama, dipenjara bersama, memperjuangkan kebebasan bersama-sama, dan melihat suatu saat nanti kita akan bebas. Dan sekarang lah saatnya. Sekaranglah waktunya dimana anak-anak Tuhan akan menyanyi : Negarakau, negara merdeka nan indah, saya menyanyi untuk mu . Tanah dimana leluhurku mati ,kebanggan para musafir, dari setiap pegunungan biarlah lonceng kebebasan berbunyi...

Dan ketika semuanya ini terjadi, ketika kita ijinkan kebebasan bebunyi dari setiap sudut kota dan desa, kita akan mepercepat terwujudnya satu saat dimana semua anak-anak Tuhan, hitam dan putih, Yahudi atau tidak, Protestan dan Katolik, akan dapat berpegangan tangan dan menyanyikan lagu lama orang Negro, " PADA AKHIRNYA BEBAS, PADA AKHIRNYA BEBAS, TERIMAKASIH TUHAN PADA AKHIRNYA KAMI BEBAS".


Itu adalah kutipan pidato yang semakin membakar semangat pergerakan, dan KING terus mengadakan protes ( non violence protest) hingga pada akhirnya tahun 1968 tepatnya 4 April di a dibunuh di Memphis, Tennese.

Banyak orng yang berjuang 'tuk persamaan hak ini dan banyak yang di korbankan dari Abraham Lincoln, Kennedy, King, dan masih banyak lagi yang notabene mereka bukan kulit hitam semuanya . Sesudah hampir 41 tahun perjuangan KING dan protes Rosa Parks untuk mempertahankan sebuah bangku di bus Montgomeri, sesudah ratusan tahun harga yang dibayar oleh kepala Presiden Lincoln dan kemudian Kennedy, sebuah kenyataan yang tidak dapat di pungkiri dan harus diakui kalau mereka berhasil, THEY DID IT !!!! A CHANGE HAS JUST COME...

Tuk kita semuanya terlebih willis crew : Semuanya harus diperjuangkan...